Tahun 2008 telah kita lewati
bersama, dan kini kita telah menapaki tahun 2009. Yang merupakan tahun kerbau,
itu berarti tahun ini adalah tahun perjuangan. Perjuangan memperebutkan
keinginan-keinginan kita yang belum tercapai, lebih dari itu kita pun harus
berjuang melawan krisis ekonomi global yang melanda kita semua, perjuangan
melawan perubahan iklim akibat pemanasan global dan perjuangan terhadap masalah
lainnya yang akan kita hadapi di kemudian hari. Seperti lirik salah satu lagu
dari Dewa;
Hidup adalah perjuangan tanpa
henti
Itu berarti kita harus berjuang
tanpa henti, selama kita masih ingin berjuang menghadapi hidup itu berarti kita
masih ingin hidup, lain halnya jika kita sudah tak ingin berjuang, maka
sebenarnya kita sedang berjabat tangan dengan maut. Tapi sebelum menghadapi
tahun 2009, sudahkah impian-impian, mimpi-mimpi, keinginan-keinginan kita
terpenuhi sudah di tahun 2008, kalau belum mungkin kita kurang berusaha atau
mungkin usaha kita kurang keras. Sebab mimpi setinggi apapun bisa kita raih
jika kita bekerja keras dan percaya bahwa mimpi tersebut akan tercapai. Kalau
kita tidak bekerja keras untuk mewujudkan dan percaya bahwa mimpi kita bisa
terwujud, kita tidak lebih dari mereka yang tidak memiliki mimpi lebih baik
kita tidak memiliki mimpi sama sekali.
Grup band Slank mengatakan bahwa
mereka bisa bertahan selama 25 tahun membumi di dunia musik Indonesia karena
mereka berlima berusaha mengejar mimpi tersebut walaupun slow but sure tapi mereka terus mengejarnya. Lain Slank lain pula
Nidji, dalam lagu Laskar Pelangi
mereka berdendang;
Mimpi adalah
kunci untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah
tanpa lelah sampai engkau meraihnya
Mereka menggambarkan kepada kita
bahwa tak ada mimpi yang bisa terwujud kalau kita tidak mengejarnya. Tapi dalam
hal ini kita juga harus tahu apa dan kemana mimpi kita, jika kita memiliki
mimpi tapi kita tidak tahu dari mana kita berangkat tentu kita akan tersasar. Oleh
sebab itu kita harus tahu sejarah kita. Bung Karno pernah berkata;
“Kalau seseorang tidak mau
mempelajari sejarah maka selamanya ia akan menjadi bayi, jadi jas merah, jangan
sekali-sekali melupakan sejarah”.
Hal ini diperkuat oleh Bung Pram
dengan mengatakan;
“Sejarah itu penting rumah tempat
kita melanglang buana, kita tidak akan tahu kemana kita melangkah kalau kita
tidak tahu dari mana kita berangkat”.
Jadi tidak hanya masa depan yang
penting dan harus diperjuangkan, tetapi juga kita harus belajar dari masa lalu
sebagai pengalaman menghadapi masa depan.
Blora, 2 Januari 2009
Kubuat untuk menyuluh semangat menghadapi
tahun 2009 yang berat.