Jumat, 20 Februari 2009

Untitled


Pram...
Semakin kumengenal dirimu:
aku merasa semakin jauh tenggelam
Untuk orang yang menjalani hidupnya
dengan merangkak terseret-seret debu
Melewati tembok penghalang
Dengan kedua kaki dirantai bola besi
dan kedua tangan dikekang
Namun semangat tak pernah padam
untuk mencapai tujuan hidupmu
Aku berlari pun mungkin takkan pernah
menempuh perjalanan sejauh rangkakanmu

Betapa kagum hatiku
Sungguh kalah diriku

Kalau saja kau masih dalam keadaan baik
Sepuluh jari setangkup sembah
di hadapmu aku memberi tabik

Blora, 19 februari 2009
01:28
Kubuat untuk mengenang PAT

Suara Hati Korban Lumpur


Hampir tiga tahun sudah itu lumpur menyembur
Sejak saat pertama bencana itu bermula
Akibat pengeboran sumur
Banjar Panji 1, sang pencipta mahakarya

PT. Lapindo Brantas
Kini semuanya telah kau berantas
Menelan puluhan ribu rumah
Pekarangan, ladang, jalan, dan sawah-sawah

PT. Lapindo Brantas
yang mengeksplorasi sumur gas
Telah menurunkan derajat kesehatan
Menenggelamkannya ke dalam perut tanggul penahan

PT. Lapindo Brantas
 tempat belajar anak-anak telah kau babat tuntas
Tempat mereka sekolah, terpaksa mereka pindahkan
Demi untuk sesuap nasi di masa depan

Kapan akan kau mengganti?
kerugian tanah dan rumah kami
Sampai kapan kami akan seperti ini
Sampai kapan kami akan mengungsi?
Hidup dengan sesuatu yang penuh
dengan yang tidak pasti

Wahai para pemimpin negeri ini
Dengarkanlah suara hati kami
Jerit tangis penuh harap dan mimpi

Wahai para penguasa
Hanya satu yang kami pinta
Kabulkanlah kami punya doa
Blora, 20 Februari 2009
00:37
Kubuat sebagai rasa solidaritas untuk kawan-kawan di Porong Sidoarjo