Di saat musim panas aku sering
mendengar kata-kata: “huh, panas banget
ya hari ini", ya itulah kata yang sering diucapkan teman-temanku pada saat
kelas kami masuk siang. Ketika menunggu bel masuk biasanya kalimat itulah yang
menjadi bahan untuk mengawali suatu obrolan. Pendapat ini tidaklah keliru,
data-data yang ada menunjukkan bahwa bumi manusia ini terus mengalami
peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Semua itu terkait
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan apa yang dinamakan Global
Warming (pemanasan global).
Dalam benak kita tentu muncul
pertanyaan: “apakah penyebab Global Warming?”, para ahli punya jawaban atas
pertanyaan ini. Berdasarkan penelitian yang telah mereka lakukan selama
beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa semakin panasnya bumi manusia
ini terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilakan oleh aktifitas
manusia.
Lantaran begitu seriusnya efek
domino yang dihasilkan oleh pemanasan global ini, persyarikatan bangsa-bangsa
(PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International
Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan
ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung didalam IPCC mengadakan
pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan
pemanasan global dan membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut.
Salah satu yang mereka temukan
adalah bahwa beberapa jenis rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap
pemanasan yang kita alami, dan manusialah yang menjadi pemegang saham terbesar
dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Gas rumah kaca adalah kelompok
gas yang terdapat pada atmosfer bumi, yang fungsinya adalah untuk menjaga suhu
permukaan bumi. Kebanyakan, gas rumah kaca ini dihasilkan oleh pembakaran bahan
bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan serta
pembangkit tenaga listrik.
Saat ini kontributor terbesar
pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2), Metana (CH4),
yang dihasilakn agrikultur dan peternakan, Nitrogen Oksida(NO) dari pupuk dan
gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya
hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga
semakin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2
yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer.
Setiap gas rumah kaca memiliki efek
pemanasan global yang berbeda-beda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan
yang lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metan
menghasilakan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO
bahkan menghasilakan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas
lain seperti Chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek
pemanasan hingga ribuan kali dari CO2.
Ada satu lagi berita buruk,
diperkirakan pada akhir musim panas 2012 hampir semua es yang ada di Kutub
Utara akan lenyap. Padahal, di Kutub Utara dan Kutub Selatan dimana suhu
permukaan air kurang dari 00 Celcius atau dasar laut pada kedalaman
lebih dari 300 M, dimana temperatur air ada di kisaran 20 C terdapat
Metana beku dalam jumlah yang sangat banyak; disebut dengan Methane Hydrates/Methane Clathrates. Methane Hydrates juga ditemukan di
danau-danau yang dalam, seperti danau Baikal di Siberia. Berita buruknya adalah
spemanasan global membuat suhu es di Kutub Utara dan Kutub Selatan menjadi
semakin panas, sehingga Metana beku yang tersimpan dalam lapisan es di kedua
kutub tersebut juga ikut terlepaskan ke atmosfer. Para ilmuan memperkirakan
bahwa Antartika menyimpan lebih kurang 400 milyar ton Metana beku (atau sekitar
3000 kali dari Metana yang saat ini ada di atmosfer), dan gas ini dilepaskan
sedikit demi sedikit ke atmosfer seiring dengan makin banyaknya bagian-bagian
es di Antartika yang runtuh. Anda bisa membayangkan betapa mengerikan keadaan
ini: bila Antartika kehilangan seluruh lapisan es-nya, maka 400 milyar ton metana
tersebut akan terlepas ke atmosfer. Ini belum termasuk Metana beku yang
tersimpan di dasar laut yang juga terancam mencair karena makin panasnya suhu
lautan akibat pemanasan global.
Mengetahui semua ini, sudah
sepatutnya kita merasa khawatir dengan apa yang terjadi di kemudian hari.
Ditambah lagi dengan fakta-fakta yang memperkuat argumen para ahli mengenai
bahaya yang pasti akan menerjang kita. Berikut ini adalah fakta-fakta singkat mengenai
Global Warming:
1. Mencairnya
es di Kutub Utara dan Kutub Selatan
Pemanasan global berdampak langsung
pada terus mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Es di Greenland yang
telah mencair hampir mencapai 19 juta ton. Dan volume es Artik pada musim panas
2007 hanya tinggal setengah dari yang ada empat tahun sebelumnya. Bahkan
baru-baru ini sebuah fenomena alam menunjukkan betapa seriusnya pencairan es
yang terjadi di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Pada tanggal 6 maret 2008 sebuah
bongkahan es seluas 414 KM2 (hampir 1,5 luas kota Surabaya) di
Antartika runtuh. Padahal, diyakini bongkahan es itu berada disana sejak 1500
tahun yang lalu.
2. Meningkatnya
Level Permukaan Laut
Mencairnya es di Kutub Utara dan
Kutub Selatan bedampak langsung pada naiknya level permukaan air laut. Para
ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair, level permukaan air laut
akan naik sampai dengan 7 meter!. Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai,
pelabuahn, dan dataran rendah di seluruh dunia.
3. Perubahan
Iklim/Cuaca Yang Semakin Ekstrim
NASA mengatakan bahwa pemanasan
global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola
curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di
satu tempat, tetapi kekeringan di tempat lain. Topan dan badai tropis baru akan
bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat. Anda juga dapat
melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun musim
kemarau. Tidak hanya di Indonesia, di Jepang dan Amerika Serikat badai topan
terus memecahkan rekor kecepatan angina, skala, dan kekuatan badai dari tahun
ke tahun, curah hujan dan badai salju di China juga terus memecahkan rekor baru
dari tahun ke tahun.
4. Gelombang
Panas Yang Semakin Ganas
Tahun 2007 adalah tahun pemecahan
rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda
Amerika Serikat. Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu
tertinggi mencapai 480 Celcius! (sebagai perbandingan, anda dapat
membayangkan suhu kota Surabaya yang terkenal panas ‘hanya’ berkisar di antara
300-370 C). Suhu di St. George disusul oleh Las Vegas dan
Nevada yang mencapai 470 C, serta beberapa kota lain di Amerika
Serikat yang rata-rata suhunya di atas 400 C. Daerah Death Valley di
California malah sempat mencatat suhu 530 C.
5. Habisnya
Gletser - Sumber Air Bersih Dunia
Mencairnya gletser-gletser dunia
mengancam ketersediaan air bersih, dan dalam jangka panjang akan turut
menyumbang peningkatan level air laut. Gletser-gletser dunia saat ini mencair
hingga titik yang mengkhawatirkan!. NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga
2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak
kurang dari 8.000 M3!
Setelah daftar fakta-fakta menyeramkan yang telah
dibahas sebelumnya, kini yang harus kita lakukan adalah mengurangi semaksimal
mungkin segala aktivitas yang menghasilkan emisi rumah kaca. Di bawah ini
adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan:
- Berhenti atau kurangi makan daging
PBB mencatat bahwa 18% dari
pemanasan global yang terjadi saat ini disumbangkan oleh industri peternakan,
yang mana lebih besar daripada efek pemanasan global yang dihasilkan oleh
seluruh alat transportasi dunia digabungkan. Mengganti pola makan daging dengan
pola makan vegetarian 50% lebih efektif untuk mencegah pemanasan global
daripada mengganti sebuah mobil SUV dengan mobil hibrida. Seorang vegetarian
dengan standar diet orang Amerika akan menghemat 1,5 ton emisi rumah kaca
setiap tahunnya.
- Batasilah emisi karbom dioksida
Matikanlah peralatan listrik ketika
tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi, dan gunakanlah panel surya sebagai
energi alternatif
- Tanamlah lebih banyak pohon
Tanaman hijau menyerap CO2 dari
atmosfer dan menyimpannya dalam jaringan. Lingkungan dengan banyak tanaman akan
mengikat CO2 dengan baik, dan harus dipertahankan oleh generasi
mendatang. Setiap acre pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk
mengimbangi emisi yang dihasilkan dari mngendarai sebuah mobil selama setahun.
- Dan yang paling penting adalah berubahlah
Satu hal yang paling penting dari
semua, yaitu berubah. Semua yang ditulis di atas tidak akan ada artinya kalu
kita tidak mau merubah diri kita untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, jadi
mulai sekarang berubahlah.
Untuk melakukan keempat hal tersebut, peranan
pemerintah sangatlah penting terutama untuk membina masyarakat kita (yang
menurut saya masih memiliki kesadaran yang rendah) untuk melakukan hal tersebut
di atas atau setidaknya mengubah pola hidup masyarakat untuk dapat mengerem
laju pemanasan global yang saat ini melanda Bumi
Manusia tercinta ini. Jika hal ini tidak segera kita lakukan, mungkin dalam
waktu 4 atau 5 tahun lagi kita akan mengalami apa yang pernah terjadi 55 juta
tahun lalu (dan pernah juga terjadi 250 juta tahun yang lalu), dimana lebih
dari 94% spesies laut mengalami kepunahan, tapi semoga saja hal tersebut tidak
akan menimpa kita semua. Amin.
Blora, 18 Februari 2009
23:36