Kurang dari sebulan lagi pemilu
legislatif akan digelar, lebih tepatnya 25 hari lagi, yaitu tanggal 9 April
2009. Pemilu kali ini berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya, kalau biasanya
kita mencoblos sekarang kita mencontreng. Huh, ada-ada saja saja pemerintah
itu, bagiku toh sama saja mencoblos ataupun mencontreng, itu kan hanya akal-akalan
pemerintah saja yang berpura-pura saja agar ada banyak rapat sehingga
kelihatannya bekerja, selain itu mereka pun pasti mendapat “ jatah”.
Minggu lalu kudengar kabar terbaru
seputar pemilu, yaitu partai dengan lambang pohon beringin berkoalisi dengan dengan
partai pimpinan dari anak Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Sebelumnya ia pun
sempat bertemu dengan beberapa “tokoh” yang menyatakan dirinya maju sebagai
calon Presiden. Di antaranya ada SSHB X, Gubernur DIY, S mantan Gubernur DKI,
dan kali ini ia pun bertemu dengan ketua pimpinan partai berlambang Ka’bah, S.
Ada juga partai D yang berkoalisi dengan partai yang dipimpin oleh “Presiden
Survei“ (karena pada pemilu 2004 ia menjadi pemimpin perolehan suara di stasiun
TV), di antara kedua koalisi ini kira-kira siapa yang akan menang? Pikir saja
sendiri, selain itu, ada kabar yang mengatakan kalau Presiden kita mengalami
sakit perut setelah melakukan kampanye. Kok sempet-sempetnya kampanye? Padahal
dia kan Presiden, terus yang mengurus Negara ini siapa donk? Tiap hari Jum’at
lagi, waduh... waduh... Tak mau kalah
dengan Presidennya, wapres kita pun juga ikut-ikutan cuti, wah bisa kacau
negara kita ini.
Dalam pemilu kali ini sudah banyak
orang yang mendaftar jadi Presiden, mulai dari S mantan Gubernur DKI, SSHB X
raja DIY, bahkan “Jenderal Nagabonar“ alias DM pun ikut meramaikan persaingan
menuju RI 1. Tapi ada satu hal yang paling penting bagiku adalah dari bukan
banyaknya calon, siapakah calonnya, ataupun dari mana partainya, melainkan adalah
kemampuannya untuk memimpin bangsa ini. Dari dulu sampai sekarang saya merasa
hanya ada satu Presiden yang berani “melawan” apa saja yang menurutnya
merugikan bangsanya yang ia cintai. Ia adalah Ir. Soekarno, dalam salah satu
buku pelajaran sejarah saya pernah membaca, bahwa Indonesia pernah keluar dari keanggotaan
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Menurutku itu adalah suatu tindakan luar
biasa, sangat berani, dan mungkin juga emosional. Bayangkan Indonesia yang baru
memiliki usia seumur jagung sudah berani “melawan” PBB yang adalah organisasi
terbesar di dunia yang merupakan hasil bentukan lima negara yang sudah lama
merdeka dan bisa dikatakan memiliki pengaruh yang kuat di dunia. Siapa lagi
orangnya yang berani melakukan itu semua, Soeharto, Habibie, Gus Dur,
Mergawati, atau mungkin SBY? Tidak ada yang berani. Di jaman globalisasi
seperti sekarang ini di mana uang memiliki “kekuasaan”, tanpa adanya keberanian
dan ketegasan yang tanpa pandang bulu menjadi bagian terpenting dalam hal
penegakan keadilan dan kebenaran. Dengan tidak adanya dua hal tersebut, percuma
saja segala manuver-manuver yang dilakukan oleh para pemerintah bangsa ini.
Dalam pemilu 2009 kali ini aku
bertekad untuk tidak memilih alias golput
(Golongan Putih). Alasannya, ya karena itu tadi belum ada orang yang mampu
memimpin bangsa ini ke arah yang lebih baik. Sebelas tahun belakangan ini kita
hanya gonti-ganti presiden saja, tapi apa hasilnya? Apa buktinya? Tanpa perlu
kujawab pun pembaca tentunya lebih tahu jawabannya. Kalau nanti MUI menyatakan
golput itu haram, silahkan, toh saya lebih baik melakukan suatu keharaman tapi
tidak memiliki “saham dosa” terhadap bangsa Indonesia ini, ketimbang saya harus
memilih salah satu calon Presiden tapi pada akhirnya (di masa pemerintahannya)
ia melakukan hal-hal yang merugikan bangsa ini pada umumnya masyarakat kecil
pada khususnya karena tak adanya keberanian dan ketegasan. Sekarang mana yang
anda pilih, yang pertama atau yang kedua, terserah pada anda semua. Kalau toh
anda berniat memilih calon Presiden, pilihlah yang menurut anda paling mampu
memimpin bangsa ini, biar bagaimana pun bangsa ini harus ada yang memimpin
sebab kalau tidak, maka tentunya bangsa kita adalah bangsa gelandangan.
Blora, 15 Maret 2009
00:37
00:37